Keuntungan dan Kelemahan Penggunaan Mobil Listrik

By Nica

Publish

Keuntungan dan Kelemahan Penggunaan Mobil Listrik

Mobil listrik diklaim menjadi salah satu solusi menghadapi krisis energi, terutama untuk menanggulangi pemanasan global atau global warming. Mobil ramah lingkungan ini diyakini memiliki beraneka keuntungan bagi yang memakainya. Keuntungan pertama yang didapatkan adalah lebih hemat dan irit.

Hemat dalam arti hemat energi karena penggunaan bahan bakar yang tidak menguras sumber daya alam berupa minyak bumi. Selain itu hemat bagi kantong penggunanya, pasalnya ongkos pengisian bahan bakar yang hanya menggunakan daya listrik, jika dihitung untuk jarak 120 km hanya membutuhkan dana berkisar 75 ribu rupiah saja. Beda dengan bahan bakar minyak yang lebih boros hingga 4 kali lipatnya.

Pada uraian di atas sudah disinggung jika mobil listrik lebih hemat energi. Hal ini akan terasa jika pengendara dalam keadaan lalu lintas macet. Begitu juga ketika mobil masa depan ini digunakan melaju di jalanan. Keuntungan juga bisa didapat dari segi keamanan berkendara. Pasalnya di mobil hemat energi ini ada sistem pengereman otomatis jika terjadi insiden di jalan, misalnya tabrakan atau kecelakaan lainnya.

Intinya keselematan berkendara menjadi fokus utama produsen mobil bertenaga listrik ini. Satu lagi keuntungan yang bisa dinikmati adalah berkaitan dengan perawatan. Perawatan mobil inovatif ini lebih gampang dan ringan. Hal ini terlihat dari kebutuhan oli mobil. Jika pada mobil konvensional harus melakukan pergantian oli, maka di mobil masa depan ini tidak membutuhkannya. Perawatan hanya sebatas pergantian baterai saja.

Perlu dicermati, meskipun menawarkan banyak keuntungan akan tetapi masih ada sedikit kelemahan yang perlu dicermati. mobil listrik sementara ini terkendala batas pemakaian yang hanya mencapai kisaran 120 km. Akibatnya perlu menyediakan baterai cadangan. Selain itu ukuran baterai yang besar dirasakan menjadi kendala untuk urusan kekuatan gerak mobil.

Jika baterai mobil habis, waktu pengisian juga cukup lama yaitu mencapai lebih kurang 6 jam untuk jarak sekitar 120 km. Ditambah lagi harga baterai yang cukup mahal sehingga butuh biaya besar ketika mengalami kerusakan baterai. Tidak hanya itu, pemerintah nampaknya belum mendukung sepenuhnya produsen-produsen pengembang mobil ramah lingkungan ini.